Pencerahan
selalu datang disaat yang tepat, setelah berminggu-minggu galau antara resign
atau tetep terus kerja. Sudah diskusi dari sama suami, ortu, mertua,
temen-temen yang ibu rumah tangga bahkan tidak lupa diskusi dengan Allah.
Setiap keputusan memiliki konsekuensinya, namun mungkin Allah menjawab
kegalau-anku dengan memberiku sakit. Seminggu kemarin kena flu dan typus lagi
yang harusnya istirahat, nah akhirnya saya dimantapkan untuk resign. Kapan? Rencana
tetap akhir februari ini.
Dan
kemarin pas acara kawinan temen sma, ketemu meme (teman lama yang sebenarnya
dia tipe wanita karier dan modern sekali). Eh ternyata dia sekarang juga resign
dan sedang mencoba peruntungan di bidang bisnis. Jujur kaget padahal si meme ini
statusnya masih single dan kariernya berkembang pesat. Alasan dia mungkin saat
ini saatnya mempersiapkan bisnis, agar pas waktu married dan punya bebi ga
galau lagi, mana dia cerita ada temen sekantornya yang juga bekerja saking
sibuknya sampe anaknya manggil tante. Oh nonono…
Dan
saya sekarang mantap, bukan berarti saya hanya akan menganggur tanpa pekerjaan
di rumah. Saya komitmen untuk mengurus anak dan belajar bisnis/ketrampilan.
Atau mungkin suatu saat kembali bekerja saat anak sudah bisa mandiri.
Hari
ini suami pulang, resmi suami resign dari *hiess. Terima kasih *hiess untuk
semuanya selama ini *tidak dipungkiri banyak sekali pengalaman dan materi yang
didapat dari perusahaan ini (membuat dapur kami selalu mengepul)*
wkwkwkwkwkwkwkwk. Hari ini juga fiman
*adek ipar* sidang skripsi, semoga dilancarkan dan dimudahkan meraih gelar
sarjana-nya.
Oke
saya ajuin surat resign dulu ya..Bismillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar