Pages

First class (sakinah, mawaddah wa rohmah)

Beberapa bulan ini sibuk dengan urusan perkewongan, ternyata riweuhnya menyenangkan. Perasaan, hati, pikiran dan emosi dibuat naik turun. Menikah adalah salah satu penyempurna ibadah, makanya banyak sekali ujian & cobaan saat akan menikah.

Dan semua ujian ini adalah pelajaran pertama (first class) sebelum menempuh hidup berumah tangga. Apabila suatu saat kelak ada riak-riak kecil atau bahkan ada angin topan cobaan dalam rumah tangga, ingatlah semua perjuangan ini. Tidak ada rumah tangga yang sempurna (yang tidak ada masalah), semuanya pasti mempunyai masalah. Tergantung bagaimana kita menyikapinya, kunci utama-nya adalah komunikasi, kepercayaan dan kerjasama

Tidak ada satu orang pun yang ingin menikah untuk bercerai, ingat “anak selalu menjadi korban”. Sebisa mungkin riak-riak kecil diselesaikan dengan baik, jangan disimpan yang dikemudian hari akan menjadi bom yang siap meledak. 

Pelajaran berharga yang saya dapatkan dari kejadian buruk semalam (bukan masalah saya), tidak semua masalah harus diselesaikan sebelum tidur. Ada kalanya kita harus memberikan waktu untuk bernafas, berfikir (menggunakan logika bukan emosi sesaat), berdo’a. Semua masalah itu pasti ada solusinya, lebih enak menyelesaikan saat kepala sudah dingin. Saat berumah tangga, belajarlah untuk forgive & forget (memaafkan & melupakan). 

Sakinah, mawaddah wa rohmah bukan hanya harapan dalam kata-kata, tapi memiliki makna yang sangat dalam. Sakinah merupakan pondasi dari bangunan rumah tangga yang sangat penting. Sakinah itu meliputi kejujuran, pondasi iman dan taqwa kepada Allah SWT. Karena pernikahan itu tidak hanya ikatan suci di dunia, melainkan ikatan tersebut akan dipertanggungjawabkan juga di akhirat. Mawaddah itu berupa kasih sayang. Dalam konteks pernikahan, contoh mawaddah itu berupa “kejutan” suami untuk istrinya, begitu pun sebaliknya. Misalnya suatu waktu si suami bangun pagi-pagi sekali, membereskan rumah, menyiapkan sarapan untuk anak-anaknya. Dan ketika si istri bangun, hal tersebut merupakan kejutan yang luar biasa. Warahmah ini hubungannya dengan kewajiban. Kewajiban seorang suami menafkahi istri dan anak-anaknya, mendidik, dan memberikan contoh yang baik. Kewajiban seorang istri untuk mena’ati suaminya. Intinya warahmah ini kaitannya dengan segala kewajiban. (sumber: http://mtamrinh.blogspot.com/2010/02/arti-sakinah-mawaddah-warahmah.html )

Semoga kelak aku dan abun bisa menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah wa rohmah. Aku bisa menjadi istri sholehah dan ibu yang baik untuk anak-anakku. Abun bisa menjadi imam yang baik dalam membimbingku, amin.

3 komentar: